Apa Itu Bisnis Startup? Pengertian Startup, Karakteristik, dan Jenisnya
Akhir-akhir ini banyak orang yang membicarakan tentang istilah startup. Banyak anak muda zaman sekarang yang mendamba-dambakan ingin kerja di sebuah bisnis startup. Kata orang, khususnya dari kalangan-kalangan anak muda, kerja di startup itu enak. Apa iya? Jadi sebenarnya apa itu bisnis startup? Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai bisnis startup, yuk baca penjelasannya pada uraian berikut ini!
Pengertian Bisnis Startup
Apa itu bisnis startup? Startup berasal dari bahasa inggris yang jika diterjemahkan adalah “rintisan”. Jadi jika ditinjau secara bahasa, bisnis startup adalah sebuah bisnis yang baru saja dirintis dan proses operasionalnya belum berjalan dalam waktu yang cukup lama.
sumber: freepik.com |
Namun, kini startup lebih diasosiasikan kepada perusahaan-perusahaan yang menciptakan sebuah produk atau layanan inovatif dengan memanfaatkan teknologi digital. Kebanyakan perusahaan startup muncul dengan produk atau layanan yang baru atau memperbaiki produk atau layanan yang sudah ada menjadi lebih inovatif.
Banyak startup yang berlomba-lomba untuk menciptakan sebuah produk atau layanan yang unik dan menarik, sekaligus juga bisa membantu memecahkan masalah orang banyak. Startup-startup di zaman sekarang pada akhirnya membuat sebuah ‘disrupsi digital’ di tengah-tengah masyarakat kita.
Karakteristik Bisnis Startup
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, startup adalah perusahaan yang baru seumur jagung dan menciptakan sebuah inovasi produk atau layanan dengan memanfaatkan penggunaan teknologi digital. Startup juga sama seperti perusahaan pada umumnya, terdiri dari sekelompok karyawan yang bekerja untuk memasarkan produk atau layanannya kepada pelanggan.
Bisnis startup juga berorientasi kepada pertumbuhan bisnis yang cepat. Untuk itu, bisnis startup akan membangun ide dengan cepat dan melakukan sebuah proses iterasi. Apa itu proses iterasi? Proses iterasi adalah proses pengembangan produk yang dilakukan dalam waktu yang singkat dan tidak menunggu hingga kualitas produk mencapai hasil yang sempurna.
Melalui proses iterasi, startup bisa mendapatkan sebuah produk yang sudah teruji. Sebab dalam proses iterasi, ketika sebuah ide produk atau fitur muncul, ide tersebut akan langsung dieksekusi. Ide produk yang langsung dieksekusi tersebut disebut dengan minimum viable product (MVP) atau produk dengan kelayakan minimal. MVP biasanya memiliki fitur yang belum sempurna, tapi nilai gunanya cukup tinggi.
Selanjutnya, MVP tersebut diberikan langsung kepada pelanggan untuk mendapatkan feedback dari mereka. Dari feedback pelanggan itulah, startup bisa mendapat masukan apabila produk yang mereka buat belum maksimal sehingga startup bisa memperbaiki produk mereka untuk menjadi lebih baik.
Dengan strategi iterasi yang membidik pertumbuhan bisnis sangat cepat tersebut, startup bisa mendapat basis pelanggan yang sangat cepat pula. Ketika pelanggan sudah banyak didapatkan, maka sebuah bisnis startup bisa memperluas pangsa pasar mereka. Setelah pangsa pasar terbentuk, bisnis startup juga bisa mendapat kesempatan untuk memperoleh pendanaan dari investor.
Tahap Putaran Pendanaan Bisnis Startup
Dalam memperoleh pendanaan, startup biasanya akan melalui beberapa tahap putaran sebagai berikut:
1. Bootstrapping
Tahap putaran pendanaan fase awal yang mana dana berasal dari milik pribadi. Pada tahap ini para pendiri startup, teman, atau keluarga saling berinvestasi untuk memulai bisnis startup.
2. Seed funding
Pada tahap ini pendanaan mulai datang dari pihak eksternal. Biasanya pada tahap ini pendanaan akan datang dari seorang ‘angel investor’ atau suatu individu atau pihak yang memiliki kekayaan tinggi dan berinvestasi pada startup yang masih baru berjalan.
3. Pendanaan Seri A, B, dan C
Pada tahap ini bukan hanya angel investor yang berinvestasi, tetapi perusahaan modal ventura pun turut ikut mulai berinvestasi pada suatu startup. Pada tahap ini startup bisa memperoleh dana investasi yang sangat besar.
4. IPO (Initial Public Offering)
Tahap ini adalah tahap terakhir dari putaran pendanaan startup. Pada tahap ini startup bisa menjual sahamnya kepada publik. Setelah IPO, semua pihak dapat berinvestasi pada perusahaan tersebut mulai dari masyarakat sampai pihak korporat.
Jenis Jenis Startup Berdasarkan Nilai Valuasinya
Melalui tahapan putaran pendanaan yang telah disebutkan di atas, startup bisa makin terus berkembang hingga memiliki nilai valuasi yang tinggi. Berbicara mengenai nilai valuasi, ternyata startup memiliki klasifikasi berdasarkan tingkat valuasi yang dimiliki. Klasifikasi tersebut diberikan julukan yang berasal dari nama-nama hewan. Apa saja jenis jenis startup berdasarkan nilai valuasi yang dimilikinya? Simak daftarnya berikut ini:
- Startup Cockroach: Tingkat paling rendah dari bisnis startup. Startup jenis ini adalah startup yang memiliki nilai valuasi di bawah 10 juta US Dollar
- Startup Pony: startup yang telah mencapai nilai valuasi sebesar 100 juta US Dollar
- Startup Centaur: startup yang telah memiliki nilai valuasi antara 100 juta sampai 1 miliar US Dollar
- Startup Unicorn: startup yang telah mempunyai nilai valuasi antara 1 sampai 10 miliar US Dollar
- Startup Decacorn: startup yang telah mempunyai nilai valuasi di atas 10 miliar US Dollar
- Startup Hectacorn: Tingkat teratas dari kasta bisnis startup. Startup jenis ini telah memiliki nilai valuasi mencapai 100 miliar US Dollar. Startup Hectacorn biasanya adalah perusahaan yang sudah sekelas internasional
Demikianlah penjelasan mengenai pengertian dari apa itu bisnis startup, karakteristik, hingga jenis jenis bisnis startup. Ikuti terus informasi bisnis dan keuangan lainnnya di sekadarinfo.com.
How do startups differentiate from traditional companies in utilizing digital technology to innovate and market products or services effectively? Regard Telkom University
BalasHapus