Perbedaan Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal yang Perlu Kamu Ketahui

Kebijakan ekonomi memiliki peran yang sangat penting dalam mengatur perekonomian suatu negara. Dalam konteks ini, kebijakan moneter dan kebijakan fiskal adalah dua pendekatan utama yang digunakan untuk mencapai tujuan ekonomi yang diinginkan. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara kebijakan moneter dan kebijakan fiskal serta dampaknya dalam mengatur perekonomian.

Pengertian Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal

Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral untuk mengendalikan jumlah perderan uang di pasar dan mengatur suku bunga. Di sisi lain, kebijakan fiskal adalah segala tindakan pemerintah untuk mengatur pendapatan dan pengeluaran publik, serta melakukan perubahan dalam tarif pajak.

perbedaan kebijakan moneter dan fiskal
sumber:freepik.com

Perbedaan antara Kebijakan Moneter dan Fiskal

Salah satu perbedaan mendasar antara kebijakan moneter dan kebijakan fiskal terletak pada lembaga yang mengaturnya. Kebijakan moneter dilakukan oleh bank sentral yang bertanggung jawab atas pengaturan sistem keuangan dan stabilitas harga. Sementara itu, kebijakan fiskal dilakukan oleh pemerintah yang memiliki otoritas dalam mengatur keuangan negara dan pengeluaran publik. Berikut ini beberapa perbedaan kebijakan moneter dan fiskal lainnya.

Berdasarkan Tujuan dan Fungsinya

Kebijakan moneter bertujuan untuk mencapai stabilitas harga, mengendalikan inflasi, dan menjaga likuiditas di pasar. Bank sentral menggunakan instrumen seperti suku bunga acuan, operasi pasar terbuka, dan kebijakan cadangan wajib minimun untuk mencapai tujuan ini. Di sisi lain, tujuan kebijakan fiskal meliputi pencapaian pertumbuhan ekonomi yang seimbang, distribusi pendapatan yang adil, dan stabilitas fiskal. Pemerintah menggunakan instrumen seperti perubahan tarif pajak, pengeluaran publik, subsidi, dan transfer pendapatan untuk mencapai tujuan ini.

Berdasarkan Pelaksanaannya

Pelaksanaan kebijakan moneter dilakukan oleh bank sentral melalui pengaturan suku bunga dan likuiditas pasar. Bank sentral memiliki kewenangan dan otoritas untuk mengambil keputusan terkait dengan instrumen kebijakan moneter. Di sisi lain, pelaksanaan kebijakan fiskal melibatkan pemerintah yang mengatur pendapatan dan pengeluaran publik melalui pembuatan undang-undang anggaran dan kebijakan pajak. Proses legislatif biasanya terlibat dalam pelaksanaan kebijakan fiskal.

Berdasarkan Instrumen dan Alat yang Digunakan

Instrumen kebijakan moneter meliputi suku bunga acuan, operasi pasar terbuka, dan kebijakan cadangan wajib minimum. Suku bunga acuan digunakan untuk mengatur biaya pinjaman dan investasi, sementara operasi pasar terbuka melibatkan pembelian atau penjualan surat berharga pemerintah untuk mengendalikan likuiditas. Kebijakan cadangan wajib minimum memastikan bahwa bank-bank komersial memegang jumlah uang yang ditentukan oleh bank sentral.

Di sisi lain, instrumen kebijakan fiskal meliputi perubahan tarif pajak, pengeluaran publik, subsidi, dan transfer pendapatan. Pemerintah dapat mengubah tarif pajak untuk mengatur jumlah pendapatan yang diterima oleh masyarakat dan perusahaan. Pengeluaran publik dapat ditingkatkan untuk merangsang permintaan agregat dan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, subsidi dan transfer pendapatan digunakan untuk memberikan dukungan langsung kepada kelompok yang membutuhkan.

Berdasarkan Dampak dan Efeknya

Kebijakan moneter dapat memiliki dampak signifikan terhadap tingkat suku bunga, inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas pasar keuangan. Misalnya, penurunan suku bunga dapat merangsang investasi dan pinjaman, namun jika suku bunga terlalu rendah dalam jangka panjang, dapat mendorong munculnya gelembung aset atau inflasi yang tinggi. 

Di sisi lain, kebijakan fiskal dapat mempengaruhi permintaan agregat dan pendapatan masyarakat. Kebijakan fiskal ekspansif dengan meningkatkan pengeluaran publik dapat merangsang pertumbuhan ekonomi, tetapi jika tidak diimbangi dengan pendapatan yang memadai atau efisiensi dalam penggunaan dana publik, hal tersebut dapat mengakibatkan defisit anggaran yang tinggi.

Demikian penjelasan mengenai perbedaan antara kebijakan moneter dan fiskal. Kesimpulannya, kebijakan moneter dan kebijakan fiskal memiliki perbedaan mendasar dalam pendekatan, tujuan, instrumen, dan pelaksanaannya. Kebijakan moneter fokus pada pengaturan likuiditas dan suku bunga, sedangkan kebijakan fiskal mengatur pendapatan dan pengeluaran publik. 

Koordinasi yang baik antara kebijakan moneter dan kebijakan fiskal sangat penting dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang seimbang dan stabil. Dalam menghadapi tantangan ekonomi yang kompleks, penggunaan kombinasi kebijakan moneter dan kebijakan fiskal dapat menjadi pendekatan yang efektif dalam mempengaruhi perekonomian.

Ghulam Mannani
Ghulam Mannani Author

Posting Komentar untuk "Perbedaan Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal yang Perlu Kamu Ketahui"